Rabu, 20 Maret 2013

Curug Cibeureum

CURUG CIBEUREUM


saya sudah mendatangi beberapa air terjun yg ada di Jawa Barat, salah satunya Curug Cibeureum.
Dan saya akan menceritakan kepada anda tentang perjalanan kesana, ini sudah pernah saya posting sebelumnya tapi akan saya posting kembali untuk tugas kuliah.
foto-foto yang saya cantumkan ini asli saya yang jepret lho...  :)

Curug Cibeureum

Curug  Cibereum,, berada di 1/10 ketinggian Gunung Gede. Pendakian dimulai dari  Pondok Halimun  dengan  mengambil  jalur  masuk gerbang Taman  Nasional  Gunung  Gede Pangrango. Jalur ini  telah dibuat  jalan setapak yang nyaman dan aman untuk dilewati dengan jarak 2,5 Km  dan  dapat  ditempuh  selama 1 – 1,5 jam. Kanan  kiri  masih  berupa  hutan  alami nan sejuk.

Mari kita mulai dari jalan  setapak  menuju  curug  ^_^

Pada awal -awal  pendakian kita sudah dapat menikmati indahnya pemandangan alam yang sejuk,
di sepanjang jalan yang sudah tertata rapi ini kita juga dapat mendengarkan suara burung-burung hutan yang bersaut-sautan....indah dan damai rasanya berjalan sepanjang menuju air terjun, membuat perjalanan yang lumayan jauh tidak terasa begitu melelahkan buat saya yang hanya petualang alam yang masih amatiran yang senang menghirup udara segar di kaki gunung, bukan seperti mereka pendaki gunung beneran, jalur menuju ke air terjun belum seberapa bagi mereka.....hehee....
di sebelah kiri jalan mengalir air yang jernih yang bersumber dari curug.


Hmmmm….segar dan  indahnyaa....irama gemericik air

Setengah perjalanan menuju air terjun saya juga dapat melihat telaga kecil yang dinamai Telaga Warna, tapi sayang saya lupa mengabadikan indahnya Telaga tersebut.  Sebuah telaga kecil tapi tidak mengurangi keindahan kita untuk menikmati pemandangan untuk sebuah telaga....hmmmm....mata saya benar-benar dimanjakan oleh perjalanan menuju ke air terjunnya sendiri....


Indah dan damai suasana gunung nan sejuk…segar dan  alami, sungguh sangat bersyukur saya masih dapat menikmati indahnya panorama alam  dan tidak begitu jauh dari Ibu Kota Jakarta yang hiruk pikuk dan penuh dengan polusi.
Disepanjang perjalanan juga terdapat pos-pos untuk beristirahat  dan sekedar melepas lelah sejenak sebelum melanjutkan lagi  perjalanan  menuju Curug yang setiap hari tidak pernah sepi pengunjung  ini...
Perjalanan yang sangat mengesankan buat saya dan saya sangat berterimakasih buat sahabat saya karena sudah mengajak saya untuk melihat indahnya kaki Gunung Gede ini....
Mari kita lanjutkan perjalanan.....
dan tak berapa lama kemudian terdengar suara gemuruh air terjun.

Ini dia Curugnya woww..........airnya dingin bangeeettt.....

 
Sebelum berbasah - basahan menikmati sejuknya air di curug cibeureum, saya dan sahabat saya duduk di saung dan mengisi perut dulu dengan bekal yang sudah disiapkan dari rumah

dan akhirnya tiba saatnya ....
Saya mulai mendekati dan menikmati siraman sejuknya air terjun tepatnya sih dingiiiin ...brrrr..... :D










Keindahan Curug Cibereum Yang Tidak Akan Terlupakan

Sedikit cerita tentang Curug Cibeureum
Curug Cibereum masih sangat alami, airnya sangat dingiiiin, bersih dan segar. Konon curug ini bersumber dari 3 mata air.
Demikian catatan perjalanan saya  semoga dapat memberi inspirasi buat teman-teman yang sedang mencari alternative perjalanan wisata alam  dan dijamin betah berlama-lama disana…
TERIMAKASIH  …..  ^_^

by: Bunda Yenti aja deh....

Puisi

Kulihat kau tertegun di ambang pintu
dan rona wajahmu memancarkan sinar warna kelabu

Kulihat di wajahmu air telaga yang biru
kulihat di matamu seberkas cahaya sendu

Kulihat dirimu menyimpan gunung kebahgiaan
tangan siapa yang mampu meraihnya
bibir siapa mampu mengecup puncaknya

Senja lenyap mengalir ke mulut cakrawala
mega hitam bergantung di angkasa

Kebahgian bagaikan sirna
kau pergi...
tak ada lagi yang tinggal tersisa

by. Pelukis Aksara Jiwa

Senin, 18 Maret 2013

Legenda Malin Kundang




 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNR4OwW4wSuefk57UmGosz9Cxns8EiC45mH8RDk2jAYIsVg56fbpJj0OENQYKpC7-blZ4P4uJAL9is0HLQLwoqgvDGm-H255dvIFpEZ-ho59J2mXUPYSgS_M3Ka8pJq50AaWTZVWyPOxk/s1600/malin_kundang.jpg

Alkisah, Malin Kundang termasuk anak yang cerdas, tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari, ketika Malin sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya pun terluka terkena batu. Luka tersebut berbekas dilengannya dan tidak bisa hilang.

Karena merasa kasihan dengan ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya, Malin pun memutuskan untuk pergi merantau agar dapat menjadi kaya raya setelah kembali ke kampung halamannya kelak.
http://anehdidunia.blogspot.com

Awalnya, Ibu Malin Kundang kurang setuju, mengingat suaminya juga tidak pernah kembali setelah pergi merantau. Akan tetapi, Malin tetap bersikeras, sehingga akhirnya dia rela melepas Malin pergi merantau dengan menumpang kapal seorang saudagar.

Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman. Karena kecerdasannya, Malin dengan cepat menangkap apa saja pelajaran yang di dapatkannya tersebut.

Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut, dibunuh oleh para bajak laut. http://anehdidunia.blogspot.com

Beruntung Malin Kundang ketika kejadian itu berlangsung, sempat bersembunyi pada sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu, sehingga Malin pun lolos dan tidak dibunuh oleh para bajak laut.

Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan tenaga yang tersisa, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai.

Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya dari hasil usahanya tersebut.
http://anehdidunia.blogspot.com

Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang akhirnya mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya.

Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah menikah, sampai juga kepada ibu Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira atas keberhasilan yang diraih anaknya. Sejak saat itu, ibu Malin setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke kampung halamannya.

Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin yang melihat kedatangan kapal itu ke dermaga, memperhatikan dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin, kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundang beserta istrinya.

Ibu Malin pun menuju ke arah kapal. Setelah cukup dekat, ibunya melihat bekas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. “Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar, nak?” katanya sambil memeluk Malin Kundang.
http://anehdidunia.blogspot.com

Akan tetapi, melihat wanita tua yang berpakaian lusuh dan kotor memeluknya seperti itu, maka timbul kesombongan dari diri Malin Kundang, dia sangat marah meskipun ia mengetahui, bahwa wanita tua itu adalah ibu kandungnya. Dia malu bila hal ini diketahui oleh istrinya dan juga para anak buahnya.

Mendapat perlakukan seperti itu dari anaknya, ibu Malin Kundang pun tidak kalah sangat marahnya. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak yang sombong dan durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin menyumpah anaknya, “Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi batu!”

Tidak berapa lama kemudian dari kejadian itu, Malin Kundang kembali pergi berlayar meninggalkan ibunya yang penuh dengan duka dan amarah. Dan ketika ditengah perjalanan, maka datanglah badai dahsyat dan menghancurkan kapal Malin Kundang.

Setelah itu, tubuh Malin Kundang pun secara perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang. Tuhan telah mengabulkan doa ibu Malin Kundang yang telah sangat berduka karena kedurhakaan anaknya.

Sampai saat ini, Batu Malin Kundang masih dapat dilihat di sebuah pantai bernama pantai Aia Manih, di selatan kota Padang, Sumatera Barat


ALASANYA:  Legenda Malin Kundang mengisahkan tentang seorang anak yang durhaka kepada ibunya, sehingga dia dikutuk menjadi batu. Bentuk batu yang sampai saat ini masih ada di pantai Air Manis, Padang, konon katanya merupakan sisa-sisa kapal Malin Kundang.