Penulis
Jurnal : Anak Agung Putu Chintya Putri Suardana dan Nicholas Simarmata
Judul : Hubungan Antara Motivasi Belajar dan Kecemasan pada Siswa Kelas VI Sekolah Dasar di Denpasar Menjelang Ujian
Nasional
Jurnal
: Psikologi
Volume : 1
No : 1
Tahun : 2013
Hal : 203-212
LATAR BELAKANG
Terlampau
cemas dan takut menjelang ujian, justru akan menganggu kejernihan pikiran dan
daya ingat untuk belajar dengan efektif sehingga mengganggu kejernihan mental
yang amat penting untuk dapat mengatasi ujian (Goleman, 1997).
Pelaksanaan
Ujian Nasional menimbulkan kecemasan bagi siswa. Ujian akhir sekolah atau saat
ini sering disebut Ujian Nasional merupakan salah satu sumber kecemasan siswa
(Santrock, 2007). Ujian Nasional yang dapat menentukan kelulusan siswa dapat
mengakibatkan kekhawatiran dan rasa was-was (rasa takut yang belum pasti).
Ketika kecemasan menjadi sebuah ketakutan yang berlebihan, tentu saja akan
mengganggu psikis dan mental siswa. Akibatnya, soal-soal yang seharusnya
biasanya mampu dijawab oleh siswa di sekolah, seakan menjadi soal yang tidak
mampu dijawab (Alhudaya, 2012).
Aswandi
(dalam Nurlaila, 2011) mengatakan bahwa Ujian Nasional yang diselenggarakan
pada tahun 2008 lalu dinilai sangat berat dan membuat peserta Ujian Nasional
merasa takut, tertekan, dan depresi menghadapi ujian dan sangat tidak menutup
kemungkinan berdampak pada gangguan psikologis, jika nantinya gagal atau tidak
lulus Ujian Nasional. Kecemasan juga menghinggapi siswa sekolah dasar kelas VI
karena siswa kelas VI dituntut untuk lulus, dalam rangka menunjukkan
keberhasilan belajar setelah menempuh masa pendidikan di sekolah dasar.
A.
Kajian Pustaka
Menurut Taylor (2006), kecemasan merupakan suatu
pengalaman subjektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai
reaksi umum dan ketidakmampuan menghadapi masalah atau adanya rasa tidak aman.
Perasaan yang tidak menyenangkan umumnya menimbulkan gejala-gejala fisiologis
(seperti gemetar, berkeringat, detak jantung meningkat, dan lain-lain) dan
gejala psikologis (seperti panik, tegang, bingung, tak dapat berkonsentrasi,
dan sebagainya).
Menurut Atkinson (1996) kecemasan adalah emosi yang
tidak menyenangkan yang ditandai dengan istilah-istilah seperti kekhawatiran,
keprihatinan, dan rasa takut yang kadang-kadang dialami individu dalam
tingkatan yang berbeda-beda. Chaplin (2001) menjelaskan bahwa pada dasarnya
kecemasan akan menyertai disetiap kehidupan manusia terutama bila dihadapkan
pada hal-hal yang baru maupun adanya sebuah konflik
Motivasi adalah perubahan energi dalam diri individu
yang ditandai dengan munculnya rasa dan didahului dengan tanggapan terhadap
adanya tujuan. Dari pengertian ini mengandung tiga unsur penting, yaitu
(McDonald, 2009):
1) Bahwa motivasi mengawali terjadinya perubahan energi
pada diri setiap individu
2) Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa, afeksi
individu
3) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan
Good & Brophy (dalam Syah, 2011) menyatakan
bahwa belajar merupakan sustu proses interaksi yang dilakukan individu dalam
memperoleh sesuatu yang baru dalam bentuk perubahan perilaku sebagai hasil dari
pengalaman itu sendiri (belajar).
Iskandar (2009) menyatakan bahwa motivasi belajar
adalah daya penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan kegiatan belajar
untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman. Motivasi ini
tumbuh karena ada keinginan untuk mengetahui dan memahami sesuatu dan mendorong
serta mengarahkan minat belajar siswa sehingga sungguh-sungguh untuk belajar
dan termotivasi untuk mencapai prestasi
Motivasi belajar dibagi menjadi dua dimensi yaitu
dimensi motivasi intrinsik dan dimensi motivasi ekstrinsik. Sardiman (2011)
menyatakan bahwa motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu didorong dari luar, karena dalam diri setiap individu
sudah ada dorongan untuk mMotivasi ekstrinsik menurut Sardiman (2011) adalah
motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya dorongan dari
luar.elakukan sesuatu.
B.
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan
hal-hal tersebut maka peneliti ingin mengetahui hubungan antara motivasi
belajar dan kecemasan pada siswa kelas VI sekolah dasar di Denpasar menjelang
Ujian Nasional
C.
Manfaat Penelitian
Manfaat
Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan informasi
serta menambah khasanah penelitian khususnya yang berkaitan dengan kecemasan
siswa kelas VI sekolah dasar menjelang Ujian Nasional.
Manfaat
praktis dari penelitian ini yaitu bagi siswa sekolah dasar dapat mengatur diri
dan mengatur waktu belajar yang baik dengan cara membuat jadwal belajar yang
teratur sehingga siswa siap dalam mengahadapi Ujian Nasional, bagi kepala
sekolah dan guru agar dapat merancang strategi belajar seperti membuat jadwal
bimbingan belajar tambahan terhadap mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian
Nasional, dan bagi orang tua agar memberikan perhatian seperti memberikan izin
untuk mengikuti bimbingan pelajar tambahan di sekolah serta oramg tua selalu
menyempatkan untuk memberikan perhatian dan waktu luang dalam membimbing
putra-putrinya belajar di rumah.
METODE
A.
Pendekatan
Penelitian
Penelitian
ini adalah penelitian kuantitatif korelasional.
B.
Variabel
Penelitian
Dalam
penelitian ini motivasi belajar merupakan variabel bebas dan kecemasan
merupakan variabel tergantung.
C.
Responden
Penelitian
Subjek
dalam penelitian ini merupakan 100 siswa kelas VI di salah satu sekolah dasar
di Denpasar. Pemilihan subjek dilakukan dengan metode cluster random sampling.
Responden ditetapkan dengan kriteria berusia 11-12 tahun, laki-laki dan perempuan,
sehat jasmani dan rohani, mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dan
bersedia menjadi responden.
D.
Tempat
penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan bulan Februari, pada saat siswa kelas VI sekolah dasar sedang
menjalani masa try out dalam rangka menjelang Ujian Nasional. siswa sekolah
dasar Negeri Tulanganmpiang Denpasar.
E.
Alat ukur
Dalam
penelitian ini, alat ukur yang digunakan adalah untuk melihat hubungan antara
motivasi belajar dan kecemasan pada siswa kelas VI sekolah dasar di Denpasar
menjelang Ujian Nasional. Alat yang digunakan untuk pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah skala sikap model Likert. Adapun
skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Motivasi Belajar dan
Skala Kecemasan yang akan dibuat sendiri oleh peneliti.
F.
Metode
pengumpulan data
Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan dua jenis
skala, yaitu skala untuk mengukur motivasi belajar dan skala untuk mengukur
kecemasan. Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan 100 skala yang dibagi
kepada 100 subjek. Jumlah skala yang kembali berjumlah 100 skala dan dapat
dipergunakan dengan baik untuk dianalisis.
G.
Teknik analisis
data
Analisis
data yang akan dipakai yaitu dengan menggunakan metode teknik korelasi product
moment dari Karl Pearson.
HASIL PENELITIAN
Dari
keseluruhan analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan negatif yang sangat signifikan antara motivasi belajar dan kecemasan
pada siswa kelas VI sekolah dasar menjelang Ujian Nasional. Hal ini dapat
dilihat dari koefisien korelasi (r) sebesar (-) 0,303 dan angka probabilitas p
= 0,000. Sumbangan variabel motivasi belajar terhadap kecemasan dapat dilihat
dari koefisien determinasi (r2) yaitu 0,092 yang memiliki arti bahwa sumbangan
variabel motivasi belajar terhadap variabel kecemasan sebesar 9,2%, sedangkan
90,8% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel motivasi belajar.
TANGGAPAN KELOMPOK
Pendapat
dari kelompok kami mengenai review jurnal tersebut bahwa jurnal tersebut sudah
cukup baik dan memberikan informasi-informasi mengenai motivasi belajar dan
kecemasan serta dapat membantu pelajar-pelajar dalam menghadapi kecemasan saat
menjelang Ujian Nasional khususnya pada pelajar Sekolah Dasar. Tema yang
dipilih dalam penulisan jurnal tersebut juga sederhana dan sesuai dengan
fenomena-fenomena yang sedang terjadi sekarang sehingga kami harap dalam
penulisan jurnal tersebut dapat bermanfaat dan dimanfaatkan sebijak mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar