JUDUL : PENGARUH JOB ENRICHMENT TERHADAP MOTIVASI,
KEPUASAN KERJA
DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA
PT. NUTRIFOOD INDONESIA SURABAYA
PENULIS : Andreas Ongkowidjojo
LATAR BELAKANG
Motivasi
dapat ditingkatkan melalui berbagai cara, antara lain dengan memberikan Job Enrichment pada para karyawan (Raza
dan nawaz, 2011). Dengan memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepada karyawan
melalui Job Enrichment, maka para
karyawan akan menjadi lebih termotivasi untuk dapat memenuhi tanggung jawab
yang dibebankan oleh perusahaan. Jadi salah satu faktor yang dapat memotivasi
karyawan adalah tingkat tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan.
Job Enrichment juga dapat meningkatkan kepuasan dan komitmen pada
perusahaan. Dengan pemberian tanggung jawab yang besar pada karyawan maka
karyawan akan merasa lebih puas karena hasil kerjanya mendapat pengakuan. Job Enrichment memberikan sejumlah
keuntungan seperti lebih banyak karyawan yang merasa puas, pelanggan merasa
puas dengan pelayanan, mengurangi pekerjaan karyawan yang melebihi kapasitas,
dan mengurangi kesalahan yang dilakukan karyawan.
A.
PERUMUSAN
MASALAH
1.
Apakah Job Enrichment berpengaruh terhadap
Motivasi pada karyawan PT. Nutrifood Indonesia Surabaya?
2.
Apakah Job Enrichment berpengaruh terhadap
Kepuasan Kerja pada karyawan PT. Nutrifood Indonesia Surabaya?
3.
Apakah Job Enrichment berpengaruh terhadap
Komitmen Organisasional pada karyawan PT. Nutrifood Indonesia Surabaya?
B.
TUJUAN
PENELITIAN
1.
Pengaruh Job Enrichment terhadap Motivasi pada
karyawan PT. Nutrifood Indonesia Surabaya.
2.
Pengaruh Job Enrichment terhadap Kepuasan Kerja
pada karyawan PT. Nutrifood Indonesia Surabaya.
3.
Pengaruh Job Enrichment terhadap Komitmen
Organisasional pada karyawan PT. Nutrifood Indonesia Surabaya.
C.
TINJAUAN PUSTAKA
Job Enrichment
(Pengayaan Pekerjaan) Menurut Mathis dan
Jackson (2006) Job Enrichment adalah
peningkatan kedalam sebuah pekerjaan dengan menambah tanggung jawab untuk
merencanakan, mengatur, mengendalikan, dan mengevaluasi pekerjaan.
Motivasi Kerja
Menurut As’ad (2002:45)
motivasi kerja didefinisikan sebagai sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan
kerja. Oleh sebab itu, motivasi biasa disebut sebagai pendorong atau semangat
kerja. Sedangkan menurut Robbins (2002:166), motivasi sebagai kesediaan untuk
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi yang
dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi sesuatu kebutuhan individu.
Sementara motivasi umum bersangkutan sengan upaya ke arah setiap tujuan yang
fokusnya dipersempit terhadap tujuan organisasi. Ketiga unsur kunci dalam
definisi ini adalah upaya, tujuan, dan kebutuhan.
Kepuasan Kerja
Handoko (2001:193)
mengatakan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau
tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Adapun
menurut Kuswadi (2004:13) kepuasan kerja merupakan ukuran sampai seberapa jauh
perusahaan dapat memenuhi harapan karyawannya yang berkaitan dengan berbagai
aspek dalam pekerjaan dan jabatannya. Kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap
pekerjaan seseorang, yang menunjukkan perbedaan atnara jumlah penghargaan yang
diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima
(Wibowo, 2007:229)
Komitmen Organisasional
Sheldon dalam Oktorita,
et al., (2001) menyatakan bahwa komitmen sebagai atau orientasi terhadap perusahaan
yang menghubungkan identitas seseorang pada perusahaannya. Robins dalam
Oktorita, et al., (2001) menambahkan pengertian komitmen sebagai suatu sikap
yang menggambarkan orientasi karyawan terhadap perusahaan. Sementara Miner
dalam Oktorita, et al., (2001) menyatakan bila ditinjau dari segi sikap,
pengertian komitmen adalah kekuatan relatif dari keterlibatan karyawan dan
identifikasi karyawan terhadap perusahaan dimana ia bekerja.
D.
HIPOTESIS
H1: Job Enrichment berpengaruh terhadap
Motivasi kerja pada karyawan PT. Nutrifood Indonesia Surabaya.
H2: Job Enrichment berpengaruh terhadap
Kepuasan Kerja pada karyawan PT. Nutrifood Indonesia Surabaya.
H3: Job Enrichment berpengaruh terhadap
Komitmen Organisasional pada karyawan PT. Nutrifood Indonesia Surabaya
METODE PENELITIAN
A. IDENTIFIKASI
VARIABEL
1. Variabel Eksogen
(X):X1: Job Enrichment,
2. Variabel Endogen
(Y): Y1 : Motivasi kerja, Y2: Kepuasan Kerja, dan Y3: Komitmen Organisasional
B. SAMPEL DAN TEKNIK
PENGAMBILAN SAMPEL
Sampel dari penelitian
ini sebanyak 106 orang. Alasan mengambil jumlah sampel 106 orang ialah karena
jumlah karyawan di PT. Nutrifood Indonesia Surabaya yang berjumlah 106 orang
maka seluruh populasi dijadikan sampel karena telah memenuhi syarat minimum
sample sebanyak 100 responden. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dengan kriteria
repsonden telah bekerja selama lebih dari 1 tahun di karyawan PT. Nutrifood
Indonesia Surabaya, serta merupakan karyawan tetap PT. Nutrifood di Surabaya.
C. TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear sederhana.
D. KESIMPULAN
1.
Job Enrichment
berpengaruh signifikan dan positif terhadap motivasi kerja. Hal ini berarti
bahwa Job Enrichment yang tinggi
dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan.
2.
Job Enrichment
berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepuasan kerja. Hal ini berarti
bahwa Job Enrichment yang tinggi
dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
3.
Job Enrichment
berpengaruh signifikan dan positif terhadap komitmen organisasional Hal ini
berarti bahwa Job Enrichment yang
tinggi dapat meningkatkan komitmen organisasional karyawan.
PENDAPAT KELOMPOK
Menurut kelompok kami
penilitian ini sudah cukup baik. Tes yang digunakan juga cukup mewakilkan untuk
mengungkap pengaruh Job Enrichment pada
karwayan. Namun dalam jurnal penelitian ini masih kurang dalam hal latar
belakang kenapa ingin membuat jurnal ini, dan hasil dari dari penelitian tidak
di perlihatkan hanya terdapat kesimpulan, kemudian jurnal ini tidak memiliki
syarat lengkap sebagai jurnal ilmiah seperti di cantumkannya volume,halaman dan
tahun.