Psikoterapi Dan
Konseling.
1.
Pengertian Psikoterapi
Psikoterapi adalah usaha penyembuhan untuk masalah
yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi
(Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu "Psyche" yang artinya
jiwa, pikiran atau mental dan "Therapy" yang artinya penyembuhan,
pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan
istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.
Orang yang melakukan psikoterapi disebut Psikoterapis
(Psychotherapist). Seorang psikoterapis bisa dari kalangan dokter, psikolog
atau orang dari latar belakang apa saja yang mendalami ilmu psikologi dan mampu
melakukan psikoterapi.
Psikoterapi merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya akan membantu klien mengatasi keluhan secara profesional dan legal.
Psikoterapi merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya akan membantu klien mengatasi keluhan secara profesional dan legal.
Corsini (1989) mengungkapkan psikoterapi sebagai suatu
proses formal dan interaksi antara dua pihak yang memiliki tujuan untuk
memperbaiki keadaan yang tidak menyenangkan (distress). Sedangkan
Wolberg (1967), mengungkapkan bahwa psikoterapi merupakan suatu bentuk
perlakuan atau tritmen terhadap masalah yang sifatnya emosional. Dengan tujuan
menghilangkan skimtom untuk mengantarai pola perilaku yang terganggu serta
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi yang positif.
Adapun proses psikoterapi sendiri perlu
mempertimbangkan tiga karakteristik dari sebuah terapi menurut Corey (2009),
yakni:
a. Proses, yang
melibatkan interaksi dua pihak formal, profesional, legal, dan etis;
b. Tujuan terapi,
yakni perubahan kondisi psikologis individu menjadi pribadi yang positif;
dan
c. Tindakan
terapi, yang berdasakan ilmu (teori), teknik, dan kemampuan yang formal.
2.
Tujuan Psikoterapi
Tujuan dari psikoterapi secara khusus dari beberapa metode dan teknik
psikoterapi yang banyak peminatnya, menurut tokoh Corey (1991).
- Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisis adalah membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Rekonstruksi kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun sintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama.
- Tujuan psikoterapi dengan pendekatan tingkah laku adalah secara umum untuk menghilangkan perilaku dan mencari apa yang dapat dilakukan terhadap perilaku yang menjadi masalah. Klien berperan aktif dalam menyusun terapi dan menilai bagaimana tujuan-tujuan ini bisa tercapai.
- Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Kognitif-Behavioristik dan Rasional-Emotif adalah menghilangkan cara memandang dalam kehidupan pasien yang menyalahkan diri sendiri dan membantunya memperoleh pandangan dalam hidup secara lebih rasional dan toleran. Untuk membantu pasien mempergunakan metode yang lebih ilmiah atau objektif untuk memecahkan masalah emosi dan perilaku dalam kehidupan selanjutnya.
- Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Gestalt adalah membantu klien memperoleh pemahaman mengenai saat-saat dari pengalamnnya. Untuk merangsangnya menerima tanggung jawab dari dorongan yang ada di dunia dalamnya yang bertentangan dengan ketergantungannya terhadap dorongan-dorongan dari dunia luar.
- Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Realitas adalah untuk membantu seseorang agar lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Merangsang untuk menilai apa yang sedang dilakukan dan memeriksa sebarapa jauh tindakannya berhasil.
3.
Unsur Psikoterapi
Menurut
Masserman (dalam Maulany, 1997) telah melaporkan delapan “parameter pengaruh”
dasar yang mencakup unsur-unsur lazim pada semua jenis psikoterapi. Dalam hal
ini termasuk :
- Peran sosial (“martabat”) psikoterapis.
- Hubungan (persekutuan terapeutik).
- Hak.
- Retrospeksi.
- Re-edukasi.
- Rehabilitasi.
- Resosialisasi.
- Rekapitulasi.
Sumber :
Corey, Gerald. (2009). Teori Konseling dan
Psikoterapi. PT Refika Aditama.
Corsini, R.J. & Wedding, D. (2011). Current Psychotherapies. Ed. 9. Belmont:
Brooks/Cole.
Singgih, Gunarsa. (2004). Konseling dan Psikoterapi.
Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar