Tugas softskill Psikologi Management
KELOMPOK 3 ( DURIAN ) :Ayu Rosita N.ACitra Anggraeni ASastia JulianaAhmad SalmanFanni JulianiYenti Astuti
DEFINISI KOMUNIKASI DAN DIMENSI-DIMENSI KOMUNIKASI
A. PENDAHULUAN
Seperti yang kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari kita
tidak pernah lepas dari yang namanya komunikasi, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Komunikasi secara langsung salah satunya adalah dengan cara
bertemu dan bertatap muka secara langsung sedangkan komunikasi secara tidak
langsung bisa melalui perantara orang ketiga yang menyampaikan pesan nantinya.
Hal ini pasti selalu ada di dalam kehidupan bermasyarakat. Apalagi sifat
manusia itu sendiri adalah makhluk social yaitu makhluk yang tidak dapat hidup
sendiri melainkan perlunya interaksi dengan manusia lainnya. Salah satu bentuk
konkret dari interaksi ini adalah komunikasi tersebut. Namun dalam pembahasan
yang ada di dalam makalah ini adalh mengenai definisi komunikasi dan berserta
dimensi-dimensinya. Oleh karena itu untuk memenuhi pembelajaran mata kuliah
psikologi manajemen ini, penulis mengambil judul “Definisi Komunikasi dan
Dimensi-dimensi” di dalam makalah yang kami tulis ini.
B. TEORI
Komunikasi mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi
atau communication berasal dari
bahasa Latin., yaitu communication
yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna umum atau bersama-sama. Jadi secara garis
besar , dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsure-unsur kesamaan
makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pngertian antara komunikator
(penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan).
Proses komunikasi dapat diartikan
sebagai ‘transfer informasi’ atau pesan (message)
dari pengiriman pesan sebagai komunikator dan kepada penerima sebagai
komunikan. Dalam proses komunikasi tersebut bertujuan untuk mencapai saling
pengertian (mutual understanding)
antara kedua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi. Dalam proses
komunikasi, komunikator mengirimkan pesan atau informasi pada komunikan sebagai
sasaran komunikasi.
Wilbur Schrarmm menyatakan
komunikasi sebagai suatu proses berbagi (sharing
process), Schrarmm menguraikannya
demikian :” komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti umum (common)
atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha
menumbuhkan suatu kebersamaan (commonness)
dengan seseorang, yaitu kita berusaha berbagi informasi, ide atau sikap. Misalnya
, saya sedang berusaha berkomunikasi dengan para pembaca untuk menyampaikan ide
bahwa hakikat sebuah komunikasi sebenarnya adalah usaha membuat penerima atau
pemberi komunikasi memiliki pengertian atau pemahaman yang sama terhadap pesan
tertentu. “
Dari uraian Schrarmm , dapat
disimpulkan bahwa sebuah komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang
berhasil melahirkan kebersamaan (commonness)
, kesepahaman antara sumber (source)
dengan penerima (audience - receiver) . sebuah komunikasi akan
efektif apabila audience menerima pesan, pengertian dan lain-lain sama seperti
yang dikehendaki oleh penyampai.
C. MENURUT
PARA TOKOH
·
Sarah
Trebholm dan Arthur Jensen (1996 : 4) mendefinisikan komunikasi demikian: “A
process by which a source transmits a message to a reciever through some
channel.”
(Komunikasi adalah suatu proses dimana
sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui beragaman saluran.)
·
Hoveland
( 1948:371)11 mendefinisikan komunikasi, demikian:” The process by which an
individual ( the communicator ) transmits stimuli (usually verbal symbols ) to
modify, the behavior of other individu”.
(Komunikasi adalah proses di mana
individu mentransmisikan stimulus untuk mengubah perilaku individu yang lain.)
·
Gode
( 1969: 5) memberikan pengertian mengenai komunikasi, sebagai berikut: “It is a
process that makes common to or several what was the monopoly of one or some.”
(Komunikasi adalah suatu proses yang
membuat kebersamaan bagi dua atau lebih yang semula monopoli oleh satu atau
beberapa orang.)
·
Raymond
S. Ross (1983:8) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses menyortir,
memilih dan mengirimkan symbol-simbol sedemikian rupa, sehingga membantu
pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan
yang dimaksudkan oleh sang komunikator.
·
Komunikasi
merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber kepada penerima, proses
tersebut merupakan suatu seri aktivitas , rangkaian atau taha-tahap yang
memudahkan peralihan maksud tersebut (A.Winnet).
·
Komunikasi
merupakan interaksi antar pribadi yang menggunakan sistem simbol linguistik,
seperti sistem simbol verbal (kata-kata) dan non-verbal. Sistem ini dapat di
sosialisasikan secara langsung atau tatap muka atau melalui media lain (Tulisan,
Oral dan Visual ) (Karlfriet Knapp).
D. DIMENSI-DIMENSI
KOMUNIKASI
Terdapat 4 dimensi didalam
komunikasi,yaitu :
1.
Isi
Ani biasanya berbicara kepada Bimo tentang sesuatu.
Proses itu mempunyai suatu isi. Apabila kita bersuara di dalam suatu
percakapan, biasanya isinya pertama-tama adalah diri kita. Memang, isi dari
komunikasi adalah merupakan hal yang dipikirkan oleh para ahli psikologi dan
ahli bisnis ketika mereka memikirkan tentang hubungan antar manusia. Kita juga
dapat melihat adanya pembagian golongan dalam hal isi. Kita dapat
membeda-bedakan kategori dari jenis isi, misalnya apakah hal itu merupakan
fakta atau merupakan perasaan.
2.
Suara
Kita dapat menjumpai suara saluran seperti gangguan
udara pada kawat telepon yang menyebabkan Bimo sukar untuk mendengar apa yang
dikatakan oleh Ani. kita juga perlu memikirkan tentang adanya suara-suara
psikologis, seperti misalnya pikiran Bimo tentang hal-hal lain, sehingga sekali
lagi adalah sukar bagi Bimo untuk mendengarkannya: ia tidak memahami kata-kata
yang dipergunakan oleh Ani di dalam cara sebagaimana Ani memahaminya.
3.
Jaringan Komunikasi
Biasanya kita berpikir bahwa percakapan antara Ani
dengan Bimo adalah langsung. Tetapi banyak percakapan semacam itu, terutama di
dalam organisasi, ditengahi oleh orang lain. Suatu hal yang dianggap harus
dinyatakan oleh bagan organisasi kepada kita ialah bahwa Ani dapat berbicara
dengan Bimo hanya dengan melalui Cika atau Deni. Sebagaimana satu bab berikut
akan memperlihatkan, bahwa struktur jaringan yang dipergunakan oleh suatu
organisasi dapat sangat bermanfaat bagi kecepatan dan ketepatan komunikasi
antar anggotanya satu sama lain.
4.
Arah Komunikasi
Arah Komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu satu arah
dan dua arah. Lagi-lagi ini adalah merupakan dimensi yang bebas. Apapun yang
mungkin dikatakan oleh Ani dan Bimo, sejauh manapun gangguan suara ikut
terlibat, bagaimanapun jaringannya, Ani
mungkin berbicara dengan Bimo cara ini: Ani =>Bimo; atau cara ini:
Ani=><=Bimo. Ani dapat berbicara dan Bimo hanya dapat mendengarkan, yaitu
komunikasi satu arah; atau Ani dapat berbicara dan Bimo dapat membalas
berbicara kembali, yaitu komuniksai dua arah.
Fungsi
Komunikasi
Fungsi
komunikasi adalah :
a.
Kendali : komunikasi bertindak untuk mengendalikan prilaku anggota dalam
beberapa cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal
yang harus dipatuhi oleh karyawan.
b.
Motivasi : komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada
para karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan apa
yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar.
c.
Pengungkapan emosional : bagi banyak karyawan kelompok kerja mereka merupakan
sumber utama untuk interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam kelompok
itu merupakan mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukkan
kekecewaan dan rasa puas mereka oleh karena itu komunikasi menyiarkan ungkapan
emosional dari perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial.
d.
Informasi : komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan
kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan
menilai pilihan-pilihan alternatif (Robbins, 2002 : 310-311).
Bentuk-bentuk
Komunikasi
Bentuk-bentuk
komunikasi dapat dijabarkan sebagai berikut :
a.
Komunikasi vertikal
Komunikasi
vertikal adalah komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas atau
komunikasi dari pimpinan ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan secara timbal
balik.
b.
Komunikasi horisontal
Komunikasi
horisontal adalah komunikasi secara mendatar, misalnya komunikasi antara
karyawan dengan karyawan dan komunikasi ini sering kali berlangsung tidak
formal yang berlainan dengan komunikasi vertikal yang terjadi secara formal.
c.
Komunikasi diagonal
Komunikasi
diagonal yang sering juga dinamakan komunikasi silang yaitu seseorang dengan
orang lain yang satu dengan yang lainnya berbeda dalam kedudukan dan bagian
(Effendy, 2000 : 17).
Pendapat
lainnya menyebutkan, komunikasi dapat mengalir secara vertikal atau lateral
(menyisi).
Dimensi
vertikal dapat dibagi menjadi ke bawah dan ke atas.
a.
Ke bawah : Komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu kelompok atau
organisasi ke suatu tingkat yang lebih bawah. Kegunaan dari pada komunikasi ini
memberikan penetapan tujuan, memberikan instruksi pekerjaan, menginformasikan
kebijakan dan prosedur pada bawahan, menunjukkan masalah yang memerlukan
perhatian dan mengemukakan umpan balik terhadap kinerja.
b.
Ke atas : komunikasi yang mengalir ke suatu tingkat yang lebih tinggi dalam
kelompok atau organisasi digunakan untuk memberikan umpan balik kepada atasan,
menginformasikan mereka mengenai kemajuan ke arah tujuan dan meneruskan
masalah-masalah yang ada.
Sedangkan dimensi lateral, komunikasi yang terjadi di antara
kelompok kerja yang sama, diantara anggota kelompok-kelompok kerja pada tingkat
yang sama, diantara manajer-manajer pada tingkat yang sama (Robbins, 2002 :
314-315).
Komponen komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang
harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:
•
Pengirim atau komunikator
(sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
•
Pesan (message)
adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
•
Saluran (channel)
adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi
antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran
nada/suara.
•
Penerima atau komunikate (receiver)
adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
•
Umpan balik (feedback)
adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
Proses komunikasi
Secara ringkas, proses berlangsungnya
komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.
1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi
dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan
yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu
media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya
berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
3. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan
menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh
komunikan itu sendiri.
4.
Komunikan (receiver)
memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang
dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud
oleh si pengirim.
E.
PENUTUP
Kesimpulan :
Komunikasi dapat disimpulkan sebagai berikut :
komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah. Komunikasi satu arah merupakan
satu orang memberikan informasi kepada orang lainnya tanpa ada timbal balik,
sedangkan komunikasi dua arah merupakan komunikasi dimana satu orang memberikan
informasi ke orang lain, dan orang lain juga memberikan informasi, sehingga
terjadi pertukaran informasi diantara keduanya.
Komunikasi adalah yang berhasil
melahirkan kebersamaan , kesepahaman antara sumber dengan penerima. Sebuah
komunikasi akan efektif apabila audience menerima pesan, pengertian dan
lain-lain sama seperti yang dikehendaki oleh penyampai.
Beberapa ahli mengemukakan definisi dari
komunikasi, adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama
lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi
muka, lukisan, seni, dan teknologi.
Sumber:
-
Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta
:PT.Gramedia Widiarsana Indonesia.
-
Zarkasi,
Muslichah. 1978. Psikologi Manajemen.
Jakarta: Erlangga
-
Suprapto,
Drs. Tommy. 2009. PENGANTAR TEORI DAN
MANAJEMEN KOMUNIKASI. Yogyakarta : Media Pressindo
-
Witzany, Guenther. “The
Logos of the Bios 2. Bio-communication. Umweb, Helsinki (2007).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar